Friday, October 29, 2010

Mahar dengan Kepala Manusia

Sekadau - Tradisi dalam pernikahan setiap daerah berbeda-beda. Pada umumnya, saat melamar pihak laki-laki akan memberi barang-barang tradisional yang terbuat dari emas atau perak dalam bentuk perhiasan, hewan ternak atau sejumlah uang kepada pihak perempuan.

Namun lain halnya dengan tradisi suku Dayak Iban pada zaman dahulu yang mendiami Desa Dayak Landau Podah, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Tradisi Ngayau berlaku sebagai suatu proses persetujuan untuk menikahi perempuan Dayak dengan memberikan kepala manusia sebagai maharnya.

Cerita Amir Syarif Siregar, peserta Aku Cinta Indonesia (ACI) detikcom, selama berada di rumah betang tempat penyimpanan tengkorak kepala manusia dari zaman dahulu yang ditemani kepala adatnya langsung.

"Sebelum lamarannya diterima oleh pihak keluarga perempuan, calon pria diharuskan berburu kepala dari desa lain dan dipenggal. Lalu dikasih ke pihak perempuan, apabila diterima maka akan diberikan kain tenun yang dibuat sendiri oleh perempuan dayak," ujar Amir, ketika dihubungi detikcom, Jumat (29/10/2010).

"Penggalan kepala manusia menandakan keseriusan pria dayak terhadap perempuan dayak yang akan dinikahinya," sambungnya.

"Kepala manusia yang telah dipenggal disimpan di rumah betang, rumah adat," lanjut Diana Suciawati, rekan satu tim Amir.

"Waktu mendengar di dalam rumah ini terdapat tengkorak manusia, aku kira tengkorak manusia purba. Ternyata manusia yang dikorbankan untuk mahar bagi orang dayak yang ingin menikah," tutur Amir.

"Awalnya aku gak berani untuk pegang tengkoraknya. Tapi sebelumnya aku 'permisi dulu' supaya gak terjadi apa-apa. Gak terlalu menyeremkan sih karena ramaian, jadi gak takut," sambung Diana sembari tertawa.

"Tapi sekarang sudah lama sekali tidak dilakukan lagi, dan diganti dengan hewan ternak yang mereka miliki. Ngeri juga kalau masih ada sampai sekarang," lanjutnya.

[sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/164558/1478901/10/mahar-dengan-kepala-manusia?991102605]

No comments:

Post a Comment