Saturday, March 26, 2011

Pemerintah 'Mimpi' Ekonomi RI Masuk 8 Besar Dunia di 2045



Medan - Menjadi negara yang mumpuni di bidang ekonomi jadi salah satu obsesi besar yang ingin dicapai Indonesia di 2045. Pemerintah yakin di tahun itu Indonesia masuk delapan negara terkuat di dunia.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, pemerintah sudah melakukan serangkaian langkah sistematis menuju ke arah sana. Percepatan-percepatan untuk membangun perekonomian sudah digagas dan diselaraskan dengan rencana jangka panjang pembangunan.

"Upaya ini diproyeksikan dapat mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di 2025 dan delapan besar dunia pada 2045, melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Hatta Rajasa saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) di Hotel Emerald Garden, Jl. Yos Sudarso, Medan, Sabtu (26/3/2011).

Hatta menyatakan, target tersebut bisa saja dicapai pemerintah. Karena di 2010 PDB Indonesia sudah mencapai US$ 700 miliar dan pendapatan per kapita US$ 3.005 yang merupakan terbesar ke-17 di dunia.

Nah, di 2025 Indonesia diharapkan berada pada posisi 12 besar dunia, dengan posisi PDB menjadi US$ 3,8-4,5 triliun, sementara pendapatan per kapita menjadi US$ 13.000-14.900.

"Pada tahun 2045 Indonesia bisa menjadi terbesar ke tujuh atau ke delapan dengan PDB sebesar US$ 16,6 triliun dan pendapatan per kapita US$ 46,900," ujar Hatta.

Proyeksi menjadi salah satu negara maju itu, kata dia, seiring dengan serangkaian langkah dalam memajukan perekonomian. Sejauh ini pemerintah memiliki konsep yang disebut Koridor Ekonomi Indonesia, yang terbagi dalam enam koridor. Koridor Sumatera sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional, kemudian Koridor Kalimantan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional.

Koridor Sulawesi dan Maluku Utara sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan nasional, Koridor Bali dan Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional, dan Koridor Papua Maluku sebagai pengolahan sumber daya alam yang melimpah dan SDM yang sejahtera. Sedangkan Koridor Jawa sebagai pendorong industri dan jasa nasional.

"Di semua koridor ini dibangun pusat-pusat pertumbuhan di setiap pulau, dengan pengembangan klaster industri berbasis sumber daya unggulan. Kemudian memperkuat konektivitas nasional, dan mempercepat kemampuan sumber daya manusia dan Iptek nasional," kata Hatta.

[detik.com]

No comments:

Post a Comment