Friday, February 25, 2011

Kian Beringas, Tentara Libya Mulai Serang RS di Tripoli


Seroang warga yang berada di tengah-tengah aksi kekerasan di ibukota Libya, Tripoli kepada CBS Radio News, Kamis (25/2) mengatakan bahwa tentara Libya yang merupakan pedukung Presiden Muammar Ghaddafi, telah memuntahkan tembakan ke arah rumah sakit. Akibatnya para pengunjuk rasa mengalami luka-luka dan diperkirakan meninggal serta mengambil mayat untuk dibawa ke tempat yang tidak diketahui.

"Mereka pergi dengan senjata dari rumah sakit," ujar warga setempat, sebut saja Abdel, yang identitasnya disembunyikan demi keamanan. "Mereka mengambil mayat. Di beberapa rumah sakit, mereka menembaki para demonstran yang terluka. Itu benar. Saya tahu ini merupakan sesuatu yang aneh untuk negara, tetapi itu terjadi hari ini di Tripoli," tambahnya.

Mengingat situasi di Libya tak kunjunga membaik, bahkan bertambah kitan tidak menentu dan mencekam hari demi hari dan wartawan asing juga sudah melaporkan kerjadi yang berlangsung di negara yang terletak di Afrika utara itu. Salah satu contoh kekerasan yang terjadi di Libya, lanjut Abdel, dirinya menyaksikan para demonstran terbunuh dan sekitar 100 warga mengalami luka-luka di Lapangan Hijau Tripoli, Selasa (22/2) kemarin.

"Mereka membawa mayat-mayat tersebut dan menaruhnya ke dalam mobil pick up, dan mereka membawa ke suatu tempat yang tidak kita ketahui dengan pasti, karena mereka tidak ingin mayat-mayat tersebut berada di rumah sakit," tandas Abdel.

Sebelumnya, seorang saksi mata di kota di sebelah barat kota Tripoli menyatakan, satu unit pasukan telah menghancurkan sebuah masjid yang diduga menjadi sarang para demonstran. "Menara masjid diruntuhkan," ujarnya.

Saksi mengatakan kepada Associated Press melalui telepon bahwa beberapa demonstran, yang telah berkemah di dalam dan luar masjid telah dibunuh. "Yang masih hidup, mengalami luka parah," ujarnya.

Saksi lain dari Zawiya menyatakan militer menggunakan roket anti-rudal dan senjata otomatis untuk menyerang pengunjuk rasa. Saksi berbicara dengan syarat anonim karena takut pembalasan dan laporan tidak dapat secara independen dikonfirmasi.

Saksi mengatakan serangan itu terjadi sehari setelah seorang pembantu Gaddafi datang ke kota itu dan memperingatkan pengunjuk rasa untuk meninggalkan kerumunan atau menghadapi pembantaian. Ini bukan kali pertama tentara Libya menggunakan peralatan tempur untuk menghalau demonstran. Sebelumnya, pesawat perang Libya membom ibukota Tripoli Seni

[forum.vivanews.com

No comments:

Post a Comment