Jakarta - PDI Perjuangan mulai menggodok pencalonan Puan Maharani sebagai capres atau cawapres dalam Pemilu 2014. Di kubu lain, Partai Demokrat (PD) juga mulai melempar isu pencalonan Ani Yudhoyono sebagai Capres 2014. Aksi dua partai ini dinilai menunjukan identitas mereka sebagai partai feodal.
"Ini menunjukan kegamangan politik. Orang yang maju harus dari satu klan. Anaknya, istrinya atau keluarganya. Ini kan menunjukan citra sebagai partai feodal," ujar pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya kepada detikcom, Sabtu (1/1/2010).
Yunarto menilai Pemilu 2014 nanti, harusnya menjadi momen dua partai itu untuk lepas dari bayang-bayang tokoh mereka. PDI Perjuangan harus dapat lepas dari Soekarno dan Mega, sedangkan Partai Demokrat harus lepas dari bayang-bayang SBY.
"Ini harusnya menjadi momentum untuk merubah citra partai. Tentunya memang tidak mudah melepaskan citra, dan ini adalah sebuah pertaruhan besar," tambah dia.
Yunarto menilai tentunya pencalonan dua tokoh tersebut belum final. Namun dia memperkirakan kedua partai tersebut serius dengan pencalonan keduanya.
"Seperti Partai Demokrat, yang ramai ingin mencalonkan Ibu Ani itu bukan hanya Ruhut. Tetapi Pak Hayono dan beberapa internal Demokrat juga sempat melempar isu itu," jelasnya.
Menurut Yunarto, tahun 2011 memang tahun yang tepat untuk melakukan manuver dan tes-tes politik. Waktu yang tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh dari Pemilu 2014, dinilai tepat untuk mengetahui respon publik tentang sebuah isu politik.
"Akan makin banyak yang saling melempar isu dan melakukan test case di 2011 ini," prediksi Yunarto.
"Ini menunjukan kegamangan politik. Orang yang maju harus dari satu klan. Anaknya, istrinya atau keluarganya. Ini kan menunjukan citra sebagai partai feodal," ujar pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya kepada detikcom, Sabtu (1/1/2010).
Yunarto menilai Pemilu 2014 nanti, harusnya menjadi momen dua partai itu untuk lepas dari bayang-bayang tokoh mereka. PDI Perjuangan harus dapat lepas dari Soekarno dan Mega, sedangkan Partai Demokrat harus lepas dari bayang-bayang SBY.
"Ini harusnya menjadi momentum untuk merubah citra partai. Tentunya memang tidak mudah melepaskan citra, dan ini adalah sebuah pertaruhan besar," tambah dia.
Yunarto menilai tentunya pencalonan dua tokoh tersebut belum final. Namun dia memperkirakan kedua partai tersebut serius dengan pencalonan keduanya.
"Seperti Partai Demokrat, yang ramai ingin mencalonkan Ibu Ani itu bukan hanya Ruhut. Tetapi Pak Hayono dan beberapa internal Demokrat juga sempat melempar isu itu," jelasnya.
Menurut Yunarto, tahun 2011 memang tahun yang tepat untuk melakukan manuver dan tes-tes politik. Waktu yang tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh dari Pemilu 2014, dinilai tepat untuk mengetahui respon publik tentang sebuah isu politik.
"Akan makin banyak yang saling melempar isu dan melakukan test case di 2011 ini," prediksi Yunarto.
No comments:
Post a Comment